15 July 2009

PageRank Google

Adalah impian setiap pemilik situs untuk bisa diposisikan dengan baik di search engine. Sehingga setiap kali orang memasukkan kata kunci, misal: “bali hotels” di search engine situs miliknya lah yang berada di urutan utama hasil pencarian. Mudahkah itu? bisa ya, bisa tidak. Jumlah situs dan blog saat ini mencapai milyaran dan setiap harinya terus bertambah bukan membuat impian tadi menjadi hal yang mustahil. Ada cara untuk kesana, tapi setiap search engine menuntut perlakuan sendiri sendiri.

Mari kita fokus sejenak pada om Google, mesin pencari paling kondang di planet ini. Sebagaimana halnya search engine lainnya, Google juga buta!. Dia tidak bisa melihat tata letak, desain atau program yang membuat situs tampil canggih. Dia hanya bisa merasakan content atau teks. Jadi disini, content is a king (makanya banyak orang ngakalin Google dengan dalil itu).

Usaha usaha untuk menjadikan content suatu situs ramah terhadap search engine dinamakan dengan teknik SEO, antara lain dengan membenahi judul halaman, kata kunci, deskripsi, meta tags dan unsur lainnya.

Links yang merujuk pada situs kita juga besar pengaruhnya. Semakin banyak situs yang mereferensikan halaman kita, semakin tinggi nilai situs kita dimata om Google. Tapi me-link pada situs sendiri tidak pernah masuk hitungan. Algoritma mesin Google dalam hal ini seperti logika di dunia sosial: saat kita menulis diri sendiri, kita punya kecenderungan berbohong, melebih lebihkan dan tidak obyektif. Maka kuantitas dan kualitas link link dari situs luarlah yang di nilai obyektif oleh Google.

Tidak berhenti disitu saja, Google pun menganalisa situs situs yang memberikan link tadi. Artinya, siapa yang mereferensikan situs atau blog kita juga akan di periksa sama om Google. Kian berkualitas situs tersebut, nilai yang diberikan pun spesial di mata Google. Dalam hal ini, berkualitas tidaknya suatu halaman ditentukan oleh PR (PageRank). Situs yang baru dionlinekan selalu memiliki PR nol. Seiring berjalannya waktu dan semakin banyaknya link yang mengarah padanya, PR akan meningkat. PR tertinggi adalah 10.

Metode PR ini sudah dipatenkan oleh om Google ini awalnya dikembangkan oleh pendirinya, Larry Page dan Sergey Brin. Sehingga nama PageRank itu sebenarnya bukan “halaman penting” tapi Page’s Rank yaitu ranking ala Larry Page. Bang Larry punya kebiasaan kalo bikin sesuatu belakang karyanya selalu di kasih nama belakang dia

Dalam sistem om Google, PR merupakan elemen kunci dalam pencarian data. Tapi layakkah PR menjadi tujuan akhir? jika kita ingin situs kita berada di halaman pertama hasil pencarian? Selama ini orang lebih percaya dengan dengan situs yang PRnya tinggi, lebih credible keliatannya gitu

Padahal kalo mau….sebenarnya kita juga memalsukan PR dengan script yang banyak bertaburan di ranah maya ini. Tapi apa kita mau seperti itu?

PR itu hitung hitungan Larry Page saja (buat yang PRnya masih nol nyante ajah yah…). Memang kalo tidak ada PR, quality links atau quality sites jadi susah diukur. Untuk sites baru jangan pusing dulu dengan PageRank, PR bukanlah segalanya…. PageRank dari kacamata bisnisnya saingan Google adalah marketing ploy om Google, supaya ada bahan pembicaraan ajah… PR tinggi pun bisa di depak kok dari mesin pencarinya om Google (itu kata pesaing om Google dan saya memang sudah merasakan hal itu).

PR rendahpun bukan halangan dalam top ranking. Lagi pula untuk cari uang di internet bukan dengan PR. yang dibutuhkan adalah traffik beneran, semakin banyak traffic, semakin banyak yang melirik dagangan kita. Bener gak? dari sekian orang yang melirik dagangan kita, pasti akan membelinya.

Jadi kesimpulannya adalah jangan terlalu bernafsu memburu PageRank. Burulah Quality Content dan Quality Link. Kejar dulu top ranking dihalaman pencarian… PageRank bakalan ngikut kok… coba deh…

Related Story

No comments:

Post a Comment